Pemerintahan
kota Manila di Filipina murka pada penulis Dan Brown dan novel
terbarunya "Inferno". Pasalnya, dalam novel tersebut Manila digambarkan
sangat buruk dan dikatakan sebagai "gerbang neraka".
Diberitakan News.com.au,
Jumat 24 Mei 2013, dalam novel itu Manila juga disebut sebagai ibukota
dengan macet parah, polusi yang mencekik, kemiskinan dimana-mana, dan
prostitusi anak. Puncaknya, salah satu karakter dalam novel mengatakan
"Saya telah memasuki gerbang neraka".
Wakil pemerintahan Manila
Francis Tolentino mengaku telah mengirimkan surat kepada Dan Bron dan
penerbitnya karena memberikan gambaran yang salah pada kota tercinta
mereka. Tolentino mengatakan bahwa mereka tidak senang atas perkataan
Brown tersebut.
"Jelas kota kami adalah gerbang surga," tulis Tolentino dalam suratnya.
Memang
buku tersebut masuk dalam kategori fiksi. Namun dalam situsnya, Brown
menegaskan bahwa seluruh karya seni, literatur, ilmu pengetahuan dan
referensi historis dalam novel adalah benar adanya.
Tolentino
mengatakan, ini bukan kali pertama konflik Manila dengan Brown terjadi.
Pada 2006, dewan kota Manila melarang penayangan film Da Vinci Code yang
diadaptasi dari novel Brown karena dianggap menghina gereja Katolik.
Kendati
demikian, warga Filipina menyetujui penggambaran Brown soal Manila.
"Sepertinya, justru Tolentino yang belum pernah ke Manila," kata seorang
pengguna Twitter.
Sumber : http://www.viva.co.id/
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !